UNREQUITED LOVE - MENGAPA MENYUKAI ORANG YANG TIDAK MENYUKAI KITA ? PART 1
Urusan cinta selalu menjadi bahasan yang menarik untuk diperbincangkan. Apalagi bagi kaum muda yang memang baru atau sedang dilanda asmara. Sudah barang pasti yang ada di pikiran setiap harinya hanya cinta, cinta, dan cinta. Hal itu menyebabkan topik yang diobrolkan dengan teman, sampai apa yang dijadikan status di sosial media selalu tak jauh dari urusan cinta. Tidak sulit bagi kita untuk menemukan status-status soal cinta di media sosial setiap harinya. Entah itu dalam bentuk kata-kata romantis, kata-kata galau, puisi atau sekedar curhatan sehari-hari soal kehidupan asmaranya.
Sebagai salah satu orang yang aktif di media sosial aku menjadi terbiasa mengamati kehidupan seseorang. Terutama tentu kehidupan asmaranya. Dari media sosial kita menjadi tahu, bahwa si A ini suka dengan si B, si C ini baru saja di tolak oleh si D, dan cerita cerita lain tentang kehidupan asmara mereka. Kita ketahui bersama bahwa ketika kita menyukai seseorang, tidak selalu orang yang kita sukai itu akan balik menyukai kita. Hal ini umum terjadi, dan entah mengapa hal tersebut banyak terjadi juga di circle pertemananku. Bahkan aku sendiri pun pernah mengalaminya. Orang yang ku sukai menyukai orang lain, namun orang yang disukai oleh orang yang ku sukai juga tak menyukai orang yang ku sukai.
Dari hasil pengalaman dan pengamatan itu, munculah sebuah rumusan masalah. Mengapa si kebanyakan orang menyukai seseorang yang tidak menyukai dia? dan mengapa justru ketika ada orang yang menyukai kita, namun kita tidak menyukainya?. Itulah kira-kira pertanyaan yang perlu kita cari tau jawabannya bersama.
Sumber: Photo by Ioana Cristiana on Unsplash
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu kita tarik terlebih dahulu kepada asal dari mana rasa suka itu sendiri. Pemahaman yang umum diketahui oleh orang-orang kebanyakan yaitu rasa suka itu muncul setelah adanya rasa ketertarikan dan rasa kagum. Contoh sederhananya jika kita mulai tertarik dengan seseorang, kita akan berusaha mencari tahu segala hal tentang orang tersebut. Setelah kita tahu beberapa hal maka akan ada dua kemungkinan, yang pertama berhenti tertarik, yang kedua adalah muncul rasa kagum.
Kita bisa saja berhenti tertarik setelah mengetahui beberapa hal tentang orang yang awalnya membuat kita tertarik. Boleh jadi ada beberapa hal yang berkaitan dengan dia yang membuatmu merasa tidak sreg sehingga rasa ketertarikanmu terhadap dia langsung hilang begitu saja. Sementara rasa tertarik berubah menjadi rasa kagum setelah kita tahu ada beberapa hal tentang dia yang menurut kita itu adalah sebuah nilai positif atau nilai tambah. Maka tumbuhlah rasa kagum itu.
Rasa suka baru akan muncul setelah rasa kagum itu dipupuk. Boleh jadi karena kita sering bertemu dan berinteraksi dengan orang yang sebelumnya kita kagumi. Lantas secara otomatis dan alamiah rasa suka itu kemudian muncul. Kita tidak pernah tahu kapan persisnya rasa suka itu muncul, karena semua terjadi secara akumulasi dari waktu ke waktu. Maka biasanya orang ketika ditanya kenapa bisa suka sama si dia? kebanyakan bingung dengan jawabannya. Ada yang bisa menjawab semisal karena dia tinggi, ganteng, humoris, dan lain-lain. Itu sebenarnya adalah alasan mengapa dia bisa kagum dengan seseorang itu. Tidak salah memang menjawab seperti itu, akan tetapi kurang tepat. Karena sudah jelas bahwa yang tinggi, ganteng, humoris itu tidak hanya dia, tapi kok kenapa dia yang kita sukai? jawabannya yaitu tadi, entah secara sengaja maupun tidak, perasaan kagum itu terpupuk dari waktu ke waktu sehingga muncul sebuah rasa baru yang kita sebut sebagai rasa suka.
Sampai di sini aku harap kita sudah dapat menyimpulkan satu hal penting. Yaitu dari mana rasa suka itu berasal. Hal ini penting untuk menjawab pertanyaan utama dari rumusan masalah kita, soal mengapa kita menyukai orang yang tidak menyukai kita. Pembahasannya kita sambung di part selanjutnya agar tulisan ini tidak terlalu panjang. Nantikan kelanjutannya ya? See you.