Kebahagiaan Yang Tak Terduga

Sumber: Dokumen Pribadi

Sekitar setengah bulan lebih aku menunggu sebuah harapan yang nantinya akan menjadi jalan hidupku ke depan. Waktu itu aku masih memiliki 3 harapan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi dengan beasiswa. Pertama aku menunggu hasil seleksi dari salah satu perguruan tinggi Islam di daerahku, kemudian aku juga menunggu hasil dari harapan besarku yaitu UII, sedangkan yang terakhir yaitu hasil tes SBMPTN yang sebenernya sudah tidak begitu aku harapkan .

Selang beberapa hari pengumuman itu muncul. Satu harapanku patah ketika aku diterima di Perguruan Tinggi Islam daerahku namun tidak dengan beasiswa yang aku ajukan. Aku hanya diterima sebagai mahasiswa reguler. Dengan sedikit kebimbangan aku memutuskan untuk tidak aku ambil kesempatan ini dan mencoba menunggu harapan yang lain. Sebenernya orang tuaku sempat mendorongku agar tetap melanjutkan kesempatan itu meskipun tanpa beasiswa, namun aku mencoba memberikan pengertian bahwa aku tak ingin membebani mereka lebih jauh lagi.

Rasa pesimis untuk melanjutkan Perguruan Tinggi dengan beasiswa tiba tiba muncul dalam diriku ketika dalam jangka waktu yang telah ditentukan pihak UII aku belum menerima kabar apapun selama dua hari. Aku sempat mengubah setir jalan hidupku untuk mencari pekerjaan dan menganggap bahwa Tuhan belum mengizinkan aku kuliah tahun ini, yah mungkin tahun depan aku akan bisa merasakan bangku kuliah. 

Aku juga mulai curhat dengan orangtua dan kawan kawanku tentang apa yang akan aku perbuat kedepan, aku akan kerja selama setahun untuk mengumpulkan biaya dan kemudian baru mendaftar ke perguruan tinggi swasta di daerahku yang lumayan bagus.

Namun Tuhan ternyata berkata lain, tanggal 21 Juni 2016 aku dihubungi oleh pihak UII dan menyatakan bahwa aku diterima sebagai salah satu calon penerima beasiswa Bidikmisi. Bagiku ini seperti mimpi, baru saja kemarin aku membuang harapan ini, namun ternyata harapan itu muncul kembali.

Waktu itu seperti biasa karena pada saat itu bulan Ramadhan setiap habis sholat Subuh seringnya tidur lagi. Karena waktu tidur malam cukup sedikit dan kalau pagi rasanya begitu ngantuk. Aku bangun sekitar pukul 11 siang seperti biasa aku mengecek beberapa notifikasi yang ada di ponselku. Aku begitu terkejut ketika aku melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dan aku lihat itu merupakan panggilan dari daerah Yogyakarta. 

Setelah menunggu beberapa menit, berharap ada panggilan lagi dari sana, ponselku kembali bergetar dan segera aku angkat.  Dengan sedikit gugup aku mulai mendengarkan orang yang sedang berbicara itu. Antara kaget dan sangat tidak menyangka bahwa bapak itu menjelaskan bahwa belaiau dari pihak kemahasiswaan UII. Beliau menginformasikan bahwa aku berhasil terseleksi sebagai salah satu calon mahasiswa penerima Bidikmisi. Sontak akupun merasa sangat senang dan bersyukur sekali mendengar kabar itu.
Alhamdulillah harapanku terwujud. 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url